Kamis, 10 Desember 2015

Laporan Kegiatan 4

Laporan Kegiatan 4 Kelas LB63 CB AGAMA 2015
Duta Peduli Autis di SMPN 212 Jakarta (Kelas SMP 1)
dalam Penerapan Mata Kuliah
Character Building bersama Teach For Indonesia

 

 


Kelas : LB 63
Dosen : Agus Masrukhin
Tanggal: Rabu, 2 Desember 2015
Pukul : 08.00-10.00
Lokasi :  Jl. Benda Atas, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12560
Jumlah siswa/ peserta : 25 anak
Hadir : 5 orang
Ketua : Agatha Virgilia Nogo
Anggota :
1. Agatha Virgilia Nogo - 1801432620
2. Angeline Calista - 1801420665
3. Elizabeth Victoria - 1801385031
4. Fitri - 1801386406
5. Regent - 1801444772
6. Thalia - 1801382332

Anggota yang tidak hadir : 1




Foto bersama dengan siswa kelas 7
(dari kiri) ELIZABETH - THALIA - SISWA/I KELAS 7 - FITRI - AGATHA - REGENT
Photographer: Siswa kelas 7

BAGIAN ISI

a. Teori yang diajarkan melalui mata kuliah Character Building adalah
suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan atau membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak mulia, insan manusia sehingga menunjukan perangai dan tingkah laku yang baik berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Teori yang dapat dikaitkan dalam proyek TFI mengenai Duta Peduli Autis ini adalah, peran agama bagi manusia. Membentuk Pribadi yang Religius-Spiritual, Membentuk Pribadi yang Bermoral, Membentuk Pribadi Arif dan Bijaksana. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, Tuhan menciptakan manusia sama dan sederajat, oleh karena itu kita juga harus saling menghormati dan menghargai sesama kita walaupun mereka mempunyai kelainan atau salah satunya yaitu penyandang Autism. Maka dari itu, kita harus belajar untuk mengasihi semua orang, termasuk orang-orang yang kelainan sekaligus.

b. Persiapan
Persiapan yang dilakukan kelompok kami yaitu, pertama-tama kami mendiskusikan terlebih dahulu materi yang akan kami ajarkan kira-kira seperti apa, kemudian kami bersama-sama membuat design untuk poster. Kami membuat janji terlebih dahulu dengan pihak sekolah, setelah jadwal sudah ditentukan, kami memfotocopy brosur design anti autis kami dan kuisioner untuk dibagikan ke seluruh siswa dikelas 7.

c. Metode Pengajaran yang Ditetapkan
Sebelum kami memulai materi, kami memberikan kuisioner dan mereka mengerjakan dengan perhatian. Setelah itu, secara spontan kami menanyakan dan menjelaskan apa itu Austime. Ternyata sebagian kelas masih belum mengetahui apa itu Austisme, namun mereka tetap bisa aktif dalam bertanya dan berpendapat. Kami juga memberikan penjelasan kenapa kata “autis” itu tidak sepantasnya dipakai untuk menertawai dan mengolok-olok teman-teman mereka. Dan sebagai penutup, kami memberikan yel-yel yang berupa “Autism, is not a Joke.”




- Hal Positif: Penjelasan materi sudah lengkap, adik-adik kelas 7 sudah mau aktif bertanya dan memberikan aspirasi.
- Hal yang masih perlu diperbaiki: Mereka masih malu-malu untuk mengutarakan pendapat dikarenakan mereka yang baru beranjak dari SD ke SMP, mendapatkan situasi yang jauh berbeda pada saat mereka masih berada di SD. Seharusnya kami tetap memberikan semangat dan keyakinan bahwa menyampaikan aspirasi itu baik dan benar dan tak perlu lagi malu-malu bila salah ataupun benar.




d. Pengukuran kinerja yang sudah dilakukan berdasarkan hasil survei narasumber
 Survei Di Lakukan dalam 2 hal yaitu:
- Survei Eksternal: Anak-anak kelas 7 sudah mau mengutarakan pendapat dan mereka mau bertanya bila ada yang tidak dimengerti. Mereka juga tidak lagi menggunakan kata “autis” untuk mengolok-olok teman mereka; sikap yang baik sudah mulai tumbuh.
- Survei Internal: Dari segi kehadiran, semuanya sudah lengkap dan kami dapat mengkoordinir dengan baik tim kami dan menjalankan tugas kami semua dengan baik. Dari segi materi, kami juga sudah menyampaikan dengan baik, jelas dan mudah dimengerti oleh mereka.

PENUTUP

- Hasil Kegiatan:
a. Anak-anak kelas 7 sudah aktif. Mereka tidak malu untuk bertanya apa itu Autisme, dan mengeluarkan aspirasi mereka tentang Autisme
b. Kami juga sudah menyampaikan materi dengan jelas.
c. Sampai sekarang masih belum ada yang mau menjadi duta Autisme dikarenakan mereka akan sibuk dengan UN di tahun depan, namun kami akan tetap terus mencari.

- Kesimpulan dari Pelaksanaan tiap Kegiatan:
Sebagai mahasiswa Bina Nusantara University yang mempelajari Character Building: Keagamaan, melalui kegiatan ini kami menyadari bahwa pentingnya menghargai sesama terutama mereka yang mengidap kelainan, materi ini mengajarkan kita bahwa kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus saling menghormati, saling tolong menolong, dan saling mecintai. Tujuan utama dari Kegiatan ini yaitu, kita harus menyebarkan pesan memberitahu kepada masyarakat bahwa Autis itu bukan lah suatu penyakit melainkan gangguan keterlambatan otak anak yang menyebabkan mereka sulit untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan sekitar. Autis It's Not a JOKE!

Informasi Jumlah berapa peserta: 25 anak

Laporan Kegiatan 3

Laporan Kegiatan 3 Kelas LB63 CB AGAMA 2015
Duta Peduli Autis di SMPN 212 Jakarta (Kelas SMP 3)
dalam Penerapan Mata Kuliah
Character Building bersama Teach For Indonesia






Kelas : LB 63
Dosen : Agus Masrukhin
Tanggal: Rabu, 2 Desember 2015
Pukul : 08.00-10.00
Lokasi :  Jl. Benda Atas, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12560
Jumlah siswa/ peserta : 25 anak
Hadir : 5 orang
Ketua : Agatha Virgilia Nogo
Anggota :
1. Agatha Virgilia Nogo - 1801432620
2. Angeline Calista - 1801420665
3. Elizabeth Victoria - 1801385031
4. Fitri - 1801386406
5. Regent - 1801444772
6. Thalia - 1801382332

Anggota yang tidak hadir : 1






Foto di bagian depan SMPN 212 Jakarta

(dari kiri) FITRI - REGENT - AGATHA - ELIZABETH
photographer: THALIA



BAGIAN ISI

a. Teori yang diajarkan melalui mata kuliah Character Building adalah
suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan atau membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak mulia, insan manusia sehingga menunjukan perangai dan tingkah laku yang baik berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Teori yang dapat dikaitkan dalam proyek TFI mengenai Duta Peduli Autis ini adalah, peran agama bagi manusia. Membentuk Pribadi yang Religius-Spiritual, Membentuk Pribadi yang Bermoral, Membentuk Pribadi Arif dan Bijaksana. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, Tuhan menciptakan manusia sama dan sederajat, oleh karena itu kita juga harus saling menghormati dan menghargai sesama kita walaupun mereka mempunyai kelainan atau salah satunya yaitu penyandang Autism. Maka dari itu, kita harus belajar untuk mengasihi semua orang, termasuk orang-orang yang kelainan sekaligus.

b. Persiapan
Persiapan yang dilakukan kelompok kami yaitu, pertama-tama kami mendiskusikan terlebih dahulu materi yang akan kami ajarkan kira-kira seperti apa, kemudian kami bersama-sama membuat design untuk poster. Kami membuat janji terlebih dahulu dengan pihak sekolah, setelah jadwal sudah ditentukan, kami memfotocopy brosur design anti autis kami untuk dibagikan ke seluruh siswa dikelas 9.

c. Metode Pengajaran yang Ditetapkan
Menggunakan kelas 9, secara spontan kami menanyakan tentang apa itu Autisme, lalu kami menjelaskan lebih jelas apa itu Autism dan mengapa tidak boleh menggunakan kata Autis lagi untuk mengejek teman-temannya. Di kelas 9 ini, mereka sudah cukup aktif dalam bertanya dan berpendapat secara spontan. Namun, di kelas ini belum ada yang ingin menjadi Duta Autisme, karena mungkin belum ingin ataupun karena kesibukan mereka, karena mereka akan menghadapi UN di tahun depan.




- Hal Positif: Penjelasan materi sudah lengkap, adik-adik di kelas sudah aktif dalam bertanya dan berpendapat.
- Hal yang masih perlu diperbaiki: Selain daripada memberikan materi, seharusnya kami juga memantau pelaksaan materi tersebut. Namun karena waktu yg kurang efektif, kami belum bisa memantau pelaksanaan dari materi yang diberikan.


d. Pengukuran kinerja yang sudah dilakukan berdasarkan hasil survey narasumber
 Survei Di Lakukan dalam 2 hal yaitu:
- Survei Eksternal: Anak-anak kelas 9 sudah aktif dalam berpendapat dan bertanya. Mereka juga dengan sangat perhatian mendengarkan materi kami.
- Survei Internal: Dari segi kehadiran, semuanya sudah lengkap dan kami dapat mengkoordinir dengan baik tim kami dan menjalankan tugas kami semua dengan baik. Dari segi materi, kami juga sudah menyampaikan dengan baik, jelas dan mudah dimengerti oleh mereka.

PENUTUP

- Hasil Kegiatan:
a. Anak-anak kelas 9 sudah aktif. Mereka tidak malu untuk bertanya apa itu Autisme, dan mengeluarkan aspirasi mereka tentang Autisme
b. Kami juga sudah menyampaikan materi dengan jelas.
c. Sampai sekarang masih belum ada yang mau menjadi duta Autisme dikarenakan mereka akan sibuk dengan UN di tahun depan, namun kami akan tetap terus mencari.

- Kesimpulan dari Pelaksanaan tiap Kegiatan:
Sebagai mahasiswa Bina Nusantara University yang mempelajari Character Building: Keagamaan, melalui kegiatan ini kami menyadari bahwa pentingnya menghargai sesama terutama mereka yang mengidap kelainan, materi ini mengajarkan kita bahwa kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus saling menghormati, saling tolong menolong, dan saling mecintai. Tujuan utama dari Kegiatan ini yaitu, kita harus menyebarkan pesan memberitahu kepada masyarakat bahwa Autis itu bukan lah suatu penyakit melainkan gangguan keterlambatan otak anak yang menyebabkan mereka sulit untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan sekitar. Autis It's Not a JOKE!

Informasi Jumlah berapa peserta: 25 anak




Senin, 30 November 2015

Laporan Kegiatan 2 Kelas LB63 CB AGAMA 2015

Duta Peduli Autis di Sekolah SMK Mutiara Bangsa (Kelas 10 Akuntansi)
dalam Penerapan Mata Kuliah
Character Building bersama Teach For Indonesia





Kelas : LB 63
Dosen : Agus Masrukhin
Waktu : Jumat, 6 November 2015
Pukul : 15.00-17.00
Lokasi : Jl. Poris Indah Raya No. 88 B, Tangerang
Jumlah siswa/ peserta : 35 anak
Hadir : 6 orang
Ketua : Agatha Virgilia Nogo
Anggota :
1. Agatha Virgilia Nogo - 1801432620
2. Angeline Calista - 1801420665
3. Elizabeth Victoria - 1801385031
4. Fitri - 1801386406
5. Regent - 1801444772
6. Thalia - 1801382332

Anggota yang tidak hadir : -



REGENT - THALIA - AGATHA VIRGILIA NOGO - FITRI - ELIZABETH VICTORIA

Foto bersama kepala sekolah SMK Mutiara Bangsa

*Fotographer Angeline Calista 1801420665


BAGIAN ISI

a. Teori yang diajarkan melalui mata kuliah Character Building adalah
suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan atau membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak mulia, insan manusia sehingga menunjukan perangai dan tingkah laku yang baik berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Teori yang dapat dikaitkan dalam proyek TFI mengenai Duta Peduli Autis ini adalah, peran agama bagi manusia. Membentuk Pribadi yang Religius-Spiritual, Membentuk Pribadi yang Bermoral, Membentuk Pribadi Arif dan Bijaksana. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, Tuhan menciptakan manusia sama dan sederajat, oleh karena itu kita juga harus saling menghormati dan menghargai sesama kita walaupun mereka mempunyai kelainan atau salah satunya yaitu penyandang Autism. Maka dari itu, kita harus belajar untuk mengasihi semua orang, termasuk orang-orang yang kelainan sekaligus.

b. Persiapan
Persiapan yang dilakukan kelompok kami yaitu, pertama-tama kami mendiskusikan terlebih dahulu materi yang akan kami ajarkan kira-kira seperti apa, kemudian kami bersama-sama membuat design untuk poster. Kami membuat janji terlebih dahulu dengan pihak sekolah, setelah jadwal sudah ditentukan, kami memfotocopy brosur design anti autis kami untuk dibagikan ke seluruh siswa dikelas 10 Akuntasi.

c. Metode Pengajaran yang Ditetapkan
Menggunakan ruang kelas Akuntansi,  dan kami menjelaskan secara spontan kepada teman-teman. Dikelas Akuntansi ini anak-anak nya lebih pendiam dibandingkan dengan anak Multimedia. Mereka tidak seaktif anak Multimedia. Kemudian kami menjelaskan bahwa anak Autis itu sebenarnya tingkat intelegensi nya lebih dari kita, Autis itu bukan penyakit! dan Autis itu bukan bahan candaan!
Kami juga mengajari mereka slogan dan mereka dapat mengikuti slogan yang kami ajarkan. Kami berteriak :"Autism?", mereka dengan semangat menjawab:"It's Not a Joke!"
- Hal Positif: Penjelasan materi mengenai Autism sudah cukup lancar, dan waktu dapat digunakan secara efektif.
- Hal yang masih perlu diperbaiki: Perlu pendekatan lagi dengan murid dari kelas Akuntansi ini, agar mereka bisa lebih aktif lagi.

d. Pengukuran kinerja yang sudah dilakukan berdasarkan hasil survey narasumber
 Survey Di Lakukan dalam 2 hal yaitu:
- Surver Eksternal: Pada saat kami menjelaskan, anak-anak dari kelas Akuntansi ini tidak terlalu aktif dalam sesi pertanyaan, mereka semuanya tidak ada reaksi dengan penjelasan kami dan tidak ada yang bertanya satupun. sehingga kami pun berusaha untuk menjelaskan sebisa dan setahu kami dan memancing mereka agar mereka tertarik dengan pembahasan ini. 
- Survey Internal: Dari segi kehadiran, semuanya sudah lengkap dan kami dapat mengkoordinir dengan baik tim kami dan menjalankan tugas kami semua dengan baik.

PENUTUP

- Hasil Kegiatan:
a. sebelum memulai kegiatan sebagian besar anak-anak sudah mengetahui apa itu autis, tetapi mereka tidak ada inisiatif untuk bertanya sehingga kami semua berusaha menjelaskan apapun yang ada dipikiran kami dan menberitahu mereka bahwa autis itu bukan candaan.
b. Sampai sejauh ini, belom ada yang mau untuk menjadi Duta Autisme, tapi kami akan berusaha pada minggu-minggu berikutnya untuk mencari yang bersedia menjadi Duta Autisme,

- Kesimpulan dari Pelaksanaan tiap Kegiatan:
Sebagai mahasiswa Bina Nusantara University yang mempelajari Character Building: Keagamaan, melalui kegiatan ini kami menyadari bahwa pentingnya menghargai sesama terutama mereka yang mengidap kelainan, materi ini mengajarkan kita bahwa kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus saling menghormati, saling tolong menolong, dan saling mecintai. Tujuan utama dari Kegiatan ini yaitu, kita harus menyebarkan pesan memberitahu kepada masyarakat bahwa Autis itu bukan lah suatu penyakit melainkan gangguan keterlambatan otak anak yang menyebabkan mereka sulit untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan sekitar. Autis It's Not a JOKE!

Informasi Jumlah berapa peserta: 35 anak




Laporan Kegiatan 1 Kelas LB 63 CB AGAMA 2015

Duta Peduli Autis di Sekolah SMK Mutiara Bangsa (Kelas 10 Multimedia)
dalam Penerapan Mata Kuliah
Character Building bersama Teach For Indonesia





Kelas : LB 63
Dosen : Agus Masrukhin
Waktu : Jumat, 6 November 2015
Pukul : 12.00 - 15.00
Lokasi : Jl. Poris Indah Raya No. 88 B, Tangerang
Jumlah siswa/ peserta : 30 anak
Hadir : 6 orang
Ketua : Agatha Virgilia Nogo
Anggota :
1. Agatha Virgilia Nogo - 1801432620
2. Angeline Calista - 1801420665
3. Elizabeth Victoria - 1801385031
4. Fitri - 1801386406
5. Regent - 1801444772
6. Thalia - 1801382332
Anggota yang tidak hadir : -


REGENT - THALIA - AGATHA VIRGILIA NOGO - FITRI - ELIZABETH VICTORIA

Foto bersama kepala sekolah SMK Mutiara Bangsa

*Fotographer Angeline Calista 1801420665


BAGIAN ISI

a. Teori yang diajarkan melalui mata kuliah Character Building adalah
suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan atau membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak mulia, insan manusia sehingga menunjukan perangai dan tingkah laku yang baik berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Teori yang dapat dikaitkan dalam proyek TFI mengenai Duta Peduli Autis ini adalah, peran agama bagi manusia. Membentuk Pribadi yang Religius-Spiritual, Membentuk Pribadi yang Bermoral, Membentuk Pribadi Arif dan Bijaksana. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, Tuhan menciptakan manusia sama dan sederajat, oleh karena itu kita juga harus saling menghormati dan menghargai sesama kita walaupun mereka mempunyai kelainan atau salah satunya yaitu penyandang Autism. Maka dari itu, kita harus belajar untuk mengasihi semua orang, termasuk orang-orang yang kelainan sekaligus.

b. Persiapan
Persiapan yang dilakukan kelompok kami yaitu, pertama-tama kami mendiskusikan terlebih dahulu materi yang akan kami ajarkan kira-kira seperti apa, kemudian kami bersama-sama membuat design untuk poster. Kami membuat janji terlebih dahulu dengan pihak sekolah, setelah jadwal sudah ditentukan, kami memfotocopy brosur design anti autis kami untuk dibagikan ke seluruh siswa dikelas 10 Multimedia.

c. Metode Pengajaran yang Di Tetapkan
Menggunakan ruang kelas 10 Multimedia, dan kami menjelaskan secara spontan kepada teman-teman. Ternyata dikelas 10 Multimedia ini ada 1 anak yang ternyata mengalami kelainan Autis, ada beberapa anak yang masih mengejek dan tidak menghargai anak tersebut, kemudian kami menegurnya dan menjelaskan bahwa anak Autis itu sebenarnya tingkat intelegensi nya lebih dari kita, Autis itu bukan penyakit! dan Autis itu bukan bahan candaan!
Kami juga mempunyai slogan dan mereka dapat dengan semangatnya mengikuti slogan yang kami ajarkan. Kami berteriak :"Autism?", mereka dengan semangat menjawab:"It's Not a Joke!"
- Hal Positif: Penjelasan materi mengenai Autism sudah cukup lancar, dan waktu dapat digunakan secara efektif.
- Hal yang masih perlu diperbaiki: masih ada beberapa anak yang tidak menghargai anak penyandang autis, selanjutnya kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjelaskan kepada mereka bahwa autis itu bukan candaan.

d. Pengukuran kinerja yang sudah dilakukan berdasarkan hasil survey narasumber
 Survey Di Lakukan dalam 2 hal yaitu:
- Surver Eksternal: Pada saat kami menjelaskan, banyak sekali anak-anak yang apa perbedaan anak autis dan daun sydrom? kami sangat senang karena mendapat banyak pertanyaan yang menandakan mereka mendengarkan kami sedang berkampanye dan akhirnya mengerti apa perbedaan dari autis dan daun sydrom.
- Survey Internal: Dari segi kehadiran, semuanya sudah lengkap dan kami dapat mengkoordinir dengan baik tim kami dan menjalankan tugas kami semua dengan baik.

PENUTUP

- Hasil Kegiatan:
a. sebelum memulai kegiatan sebagian besar anak-anak sudah mengetahui apa itu autis, dan setelah kegiatan mereka mendapat ilmu baru yaitu perbedaan dari autis dan daun sydrom.

b. Sampai sejauh ini, belom ada yang mau untuk menjadi Duta Autisme, tapi kami akan berusaha pada minggu-minggu berikutnya untuk mencari yang bersedia menjadi Duta Autisme,

- Kesimpulan dari Pelaksanaan tiap Kegiatan:
Sebagai mahasiswa Bina Nusantara University yang mempelajari Character Building: Keagamaan, melalui kegiatan ini kami menyadari bahwa pentingnya menghargai sesama terutama mereka yang mengidap kelainan, materi ini mengajarkan kita bahwa kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus saling menghormati, saling tolong menolong, dan saling mecintai. Tujuan utama dari Kegiatan ini yaitu, kita harus menyebarkan pesan memberitahu kepada masyarakat bahwa Autis itu bukan lah suatu penyakit melainkan gangguan keterlambatan otak anak yang menyebabkan mereka sulit untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan sekitar. Autis It's Not a JOKE!

Informasi Jumlah berapa peserta: 30 anak

LAMPIRAN